Selamat datang di Gita Dunia Anak


Masa kecil, adalah masa-masa yang dipenuhi dengan gelak tawa dan canda serta limpahan kasih sayang dari orangtua.
Saat-saat yang harusnya dipenuhi dengan rasa kasih sayang dari orangtua, namun apakah semua anak mendapatkan hal tersebut?

Menilik hal tersebut pada masa sekarang, nampaknya waktu luang pada anak-anak untuk merasakan limpahan kasih sayang serta perhatian orangtua sudah tidak ada lagi.

Persoalannya memang, banyak orangtua yang tidak memahami fungsi mereka sesungguhnya sebagai orang- tua dari anak-anak mereka. Mereka hanya memahami bahwa mereka adalah orangtua dari anak-anaknya, yang harus didengar dan dikerjakan segala perintahnya. Kewajiban mereka terhadap anak dianggap sudah terlaksana bila telah memberi nafkah dan kebutuhan secara materi.

Karena itu, para orangtua selalu berdalih mereka sibuk bekerja lupa waktu demi anak juga. Hal ini terkadang membuat orangtua menjadi egois dan lupa, bahwasanya anak-anak juga manusia yang butuh perhatian dan kasih sayang.

Sudah saatnya para orangtua meluangkan waktu dan perhatian kepada anak, agar mereka nantinya menjadi anak-anak yang cerdas & kreatif serta menjadi anak yang berguna, berakhlak baik dan berperilaku terpuji.

Semoga ...!

Minggu, 10 Agustus 2008

Bagaimana Bibit Tanaman Menyebar?

Tahukah adik-adik bahwa bibit tanaman juga melakukan perjalanan? Ia akan mengembara ke berbagai daerah dengan bantuan alam dan makhluk hidup lain. Mari kita ikuti petualang sang bibit…

Sebagian besar jenis tumbuh-tumbuhan berkembang biak dengan menggunakan biji, bibit dan benih. Saat bibit ini matang, ia akan memulai proses pertumbuhan di dalam selubung bijinya. Saat inilah bibit akan lepas dan tersebar dari pohon induknya.

Sifat bibit ini cenderung pasif. Artinya tidak bisa bergerak sendiri. Ia memanfaatkan bantuan alam sekitar untuk bisa tersebar dan berkembang menjadi tanaman baru.

Untuk tanaman berbuah, bibit ini biasanya tersembunyi di dalam buah berupa biji. Jika bibit siap berkembang, buah akan matang dan akhirnya jatuh ke tanah, tak jauh dari pohonnya. Lama-lama buah akan membusuk, mengering dan menyisakan biji untuk berkembang menjadi tanaman baru.

Lantas, jika sifat alami tanaman seperti itu bagaimana mungkin bibit bisa menyebar jauh dari pohon induknya? Nah, soal penyebaran bibit seperti ini biasanya dibantu oleh angin, air, hewan, atau manusia. Lho bagaimana bisa? Yuk simak penjelasannya.

Angin adalah satu faktor yang turut membantu penyebaran bibit. Beberapa benih memang memiliki bentuk yang mampu melayang di udara. Jika sudah matang, tiupan angin akan membawa benih itu melayang jauh dari pohon induknya. Benih itupun menyebar sesuai arah tiupan angin hingga mendarat dan tumbuh menjadi tanaman baru.

Cara lain, dengan "menumpang" air. Benih yang jatuh ke sungai, terseret arus, terbawa gelombang, atau terbawa hujan akan mencapai tempat yang jauh dari induknya. Lihat saja buah kelapa di tepian pantai. Buah kelapa akan mengapung di atas permukaan air laut. Ia akan terseret gelombang menuju pantai dan daratan lainnya. Di sana bibit kelapa akan bertunas dan tumbuh menjadi pohon kelapa baru.

Lalu peran hewan juga sangat berpengaruh. Burung dan hewan-hewan pemakan buah dan biji bisa membantu penyebaran bibit. Burung mematuk bebijian dan buah. Ia terbang dan akhirnya membuang kotoran di tempat lain. Bersama kotoran itu benih dari biji dan buah yang ditelan akan keluar.

Bagaimana dengan manusia? Seperti juga hewan, manusia sering memanen hasil tumbuhan. Memetik buah yang ranum, memanen sayuran, atau membawa bibit dari satu daerah ke daerah lain. Buah biasanya dimakan dan bijinya dibuang atau ditanam. Sayuran juga demikian, Sementara bibit memang sengaja dibawa untuk dikembangbiakkan di daerah baru. Dengan cara inilah bibit tanaman ikut tersebar ke daerah yang lebih luas…

Tidak ada komentar: