Selamat datang di Gita Dunia Anak


Masa kecil, adalah masa-masa yang dipenuhi dengan gelak tawa dan canda serta limpahan kasih sayang dari orangtua.
Saat-saat yang harusnya dipenuhi dengan rasa kasih sayang dari orangtua, namun apakah semua anak mendapatkan hal tersebut?

Menilik hal tersebut pada masa sekarang, nampaknya waktu luang pada anak-anak untuk merasakan limpahan kasih sayang serta perhatian orangtua sudah tidak ada lagi.

Persoalannya memang, banyak orangtua yang tidak memahami fungsi mereka sesungguhnya sebagai orang- tua dari anak-anak mereka. Mereka hanya memahami bahwa mereka adalah orangtua dari anak-anaknya, yang harus didengar dan dikerjakan segala perintahnya. Kewajiban mereka terhadap anak dianggap sudah terlaksana bila telah memberi nafkah dan kebutuhan secara materi.

Karena itu, para orangtua selalu berdalih mereka sibuk bekerja lupa waktu demi anak juga. Hal ini terkadang membuat orangtua menjadi egois dan lupa, bahwasanya anak-anak juga manusia yang butuh perhatian dan kasih sayang.

Sudah saatnya para orangtua meluangkan waktu dan perhatian kepada anak, agar mereka nantinya menjadi anak-anak yang cerdas & kreatif serta menjadi anak yang berguna, berakhlak baik dan berperilaku terpuji.

Semoga ...!

Senin, 11 Agustus 2008

Kapankah Manusia Mengenal Tulisan ?

Membaca ?
Pasti semua adik-adik saat ini sudah lancar membaca, bukan? Ketika kalian membaca, tentunya yang diperhatikan adalah huruf demi huruf.

Dari huruf-huruf ini akan terbentuk kata. Kata kemudian membentuk kalimat. Nah, Kalimat-kalimat inilah yang kemudian dibaca untuk mengetahui maknanya.

Mengenal huruf demi huruf memang menjadi pelajaran pertama yang harus dilakukan sebelum kita bisa membaca dan menulis. Jika sudah mengenal huruf, maka akan menjadi mudah untuk menulis dan membaca. Tetapi tahukah kalian sejak kapan manusia mengenal huruf dan tulisan? Untuk mengetahui hal itu, marilah kita simak uraian singkat berikut ini.

Di zaman dahulu, sebelum huruf yang disebut alfabet dikenal dalam bentuk tulisan, orang melakukan komunikasi dengan berbicara atau menggunakan gerakan tubuh. Saat itu manusia belum menemukan cara untuk menyimpan informasi penting dalam sejarah mereka, seperti catatan untuk mengingat kejadian-kejadian penting kecuali dalam ingatan semata.

Manusia purba tidak tahu bagaimana caranya menyampaikan pesan untuk anak cucunya kecuali lewat tuturan kisah dari mulut ke mulut.

Begitu juga saat akan menyampaikan kabar berita, mereka akan mengirimkan seorang utusan yang menghapal semua pesan.

Menyadari sulitnya persoalan ini, mulailah dicari cara untuk menyimpan catatan sejarah. Mulanya manusia purba mempelajari cara melukis untuk mengungkapkan pikiran dan ide-ide mereka.

Namun bahasa gambar yang sangat kasar ini terkadang sulit dimengerti oleh orang lain yang melihatnya, sehingga pesan tidak bisa diterima dengan baik.

Kemudian manusia purba mulai membaurkan bahasa gambar dengan lambang-lambang tertentu.
Namun penggunaan lambang dan gambar ini juga tak menyelesaikan persoalan. Sampai akhirnya mereka belajar bagaimana menuliskan ucapan bunyi dalam sebuah lambang yang kemudian dikenal sebagai huruf. Inilah mula pertama kali huruf dibentuk.

Setelah lambang bunyi tersebut dibuat, orang-orang purba kemudian mengembangkan dan menyempurnakannya menjadi lebih sederhana dan lebih mudah dikenali. Perkembangan pertama aksara tercatat pada tahun 5.500 tahun lalu di Mesir dan Mesopotamia berupa hiroglif. Sementara dari Tiongkok kuno ditemukan aksara awal mereka yang tercatat sekitar 3.500 tahun lalu.

Aneka rupa aksara tersebut kemudian semakin berkembang hingga satu huruf bisa mewakili satu lambang bunyi. Inilah yang disebut sebagai sistem alfabet. Kini alfabet yang terdiri dari 26 huruf mulai dari A,B,C sampai Z sudah digunakan sebagai huruf universal yang digunakan di seluruh negara di dunia. Sitem alfabet ini dikembangkan dari jenis aksara Yunani. Alfabet Yunani kemudian disempurnakan oleh orang-orang Roma. Penyempurnaan aksara Roma inilah yang kemudian
digunakan secara meluas hingga menjadi huruf yang kamu kenal sekarang. *

Tidak ada komentar: